KEPAHIANG indokaya.com – Rendahnya pendidikan dan lembahnya perekonomian menjadi faktor utama penyebab warga Kabupaten Kepahiang miskin ekstrim. Fakta itu terungkap dalam kajian dan pemetaan lapangan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepahiang beberapa tahun terakhir. Kedepan, Pemkab Kepahiang menekankan program pembangunan harus dapat bersetuhan langsung pada akar masalah penyebab kemiskinan ekstrim.
Wakil Bupati Kepahiang Ir Abdul Hafizh MSi mengatakan upaya pengentasan kemiskinan tidak lagi cukup hanya sebatas bantuan sosial. Melainkan wajib menyentuh akar persoalan seperti sektor pendidikan, lapangan kerja, dan penguatan ekonomi masyarakat, dengan memberikan kepastian pertumbuhan pendapatan bagi setiap warga miskin.
Abdul Hafizh saat pimpin rapat optimaliasi pengentasan kemiskinan Kabupaten Kepahiang di Aula Bappeda, Kamis 2 Oktober 2025 sekira pukul 09.00 Wib. Menegaskan agar seluruh OPD di jajaran Pemkab Kepahiang dapat berkolaborasi pada program pengentasan kemiskinan ekstrim, agar supaya angka kemiskinan di Kabupaten Kepahiang sesegera mungkin menjadi menurun.
“Kalau kita hanya bicara bantuan, maka masyarakat hanya akan bertahan sesaat. Yang kita butuhkan adalah strategi jangka panjang yang mengubah kondisi,” tegasnya.

Rapat jajaran pejabat teras Pemkab Kepahiang dengan FKPD Kabupaten Kepahiang
Oleh karena itu, Pemerintah mendorong masyarakat, terutama generasi muda, untuk mengikuti program keterampilan teknis dan kewirausahaan. Mulai dari pelatihan IT, pertanian modern, hingga kerajinan lokal. Harapannya, mereka bisa lebih kompetitif di pasar kerja dan berdaya secara ekonomi.
Tak bisa dipungkiri, mayoritas penduduk kabupaten Kepahiang menggantungkan hidup dari pertanian dan perkebunan kopi. Karena itu, strategi pengentasan juga diarahkan ke sektor ini. Pemerintah menyiapkan langkah konkret yaitu optimalisasi lahan, peningkatan irigasi, hingga pelatihan pertanian modern.
“Kita akan dorong petani tidak hanya menjual bahan mentah, namun juga kita akan menyiapkan hilirisasi produk pertanian untuk meningkatkan nilai dari hasil pertanian dan perkebunan itu sendiri,” tambah Wabup.
Selain itu, petani akan didorong membentuk kelembagaan atau koperasi agar lebih kuat dalam mengakses pasar, pembiayaan, dan teknologi. Bahkan, program asuransi pertanian mulai dilirik agar petani miskin terlindungi dari risiko gagal panen.
Semua strategi ini tidak bisa dijalankan pemerintah sendiri. Karena itu, Pemkab Kepahiang mengajak sektor swasta, akademisi, dan komunitas lokal untuk turun tangan. Kemitraan publik-swasta dianggap sebagai cara paling efektif untuk membuka akses pasar dan menciptakan lapangan kerja baru.
Dengan berbagai terobosan ini, Pemerintah Kepahiang optimistis bisa menurunkan angka kemiskinan ekstrem secara bertahap, bahkan menargetkan capaian nol persen sesuai agenda nasional.
“Ini bukan hanya soal statistik, tapi soal masa depan warga kita. Penanggulangan kemiskinan ekstrem adalah investasi sosial jangka panjang,” tutup Wakil Bupati.











