KEPAHIANG IK – Sektor pertanian jadi salah satu fokus kerja pengawasan Kapolres Kabupaten Kepahiang AKBP Mohammad Faisal Pratama. Kapolres baru ini ingin memastikan pelaksanaan program ketahanan pangan sektor pertanian untuk Kabupaten Kepahiang dapat berjalan sesuai yang ditargetkan.
“Untuk Polri fokusnya pada jagung, jadi kita memastikan turun langsung untuk sektor penanaman jagung,” tegas M Faisal.
Untuk memastikan program penanaman jagung di Kabupaten Kepahiang berhasil dengan baik sampai mendapat hasil panen melimpah. Polres Kepahiang bersama dengan Dinas Pertanian Kabupaten Kepahiang memberikan pendampingan dan pengawasan secara melekat di berbagai hal, mulai dari pencairan lahan, penyiapan bibit, penanaman hingga dengan memastikan ketersediaan pupuk bagi para petani.
“Untuk pupuk, kami tengah mempelajari datanya. Bagaimana proses distribusi pupuk di Kabupaten Kepahiang. Apa distribusi pupuk sudah berjalan dengan baik, kemudian berapa jumlah kuota untuk Kabupaten Kepahiang. Sudah memenuhi kebutuhan masyarakat petani apa belum,” ungkap Kapolres.
Pupuk menjadi salah satu kebutuhan bagi para petani, agar bisa mendapatkan hasil panen yang banyak sesuai dengan target. Karena, kebutuhan akan pupuk cukup besar mulai dari tahap penanaman hingga jelang panen semuanya membutuh pupuk. Agar jagung yang ditanam para pertani bisa mendapatkan buah yang bagus.
“Dengan kerja sama semua pihak, dan kita juga menugaskan jajaran reskrim untuk melakukan pengawasan. Insha Allah pupuk tersalurkan dengan bagus,” lanjutnya.
\\Targetkan Panen 1,5 juta Ton Jagung Pertahun
Kapolres Kepahiang menargetkan dapat menanam sampai 300 hektar jagung di Kabupaten Kepahiang, dengan target hasil panen mencapai 1,5 juta ton atau setiap hektarnya bisa menghasilkan 5 ton jagung.
“Hasil koordinasi dengan Dinas Pertanian, untuk target 300 hektar jagung di Kabupaten Kepahiang bisa dicapai,” ungkapnya.
Melalui program tanam jagung, Kapolres dan Bupati Kepahiang mendukung penuh program Presiden Prabowo Subianto untuk mewujudkan Swasembada pangan nasional. Supaya, ke depan Indonesia tidak mengalami kekurangan sumber pangan maka dari itu prosesnya dimulai dari tingkat desa melalui sektor pertanian. Setiap desa diharapkan bisa menjadi sumber pangan untuk memenuhi kebutuhan pangan baik padi maupun jagung khususnya di Kabupaten atau daerah setempat. (IK01)
